Memperhatikan Kehidupan Musa Keluar Kenyamanan Demi Rencana Tuhan, Kis 7:20-38, Ibrani 11:23-27
Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, (Ibrani 11:24)karena ia lebih suka menderita sengsara umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. (Ibrani 11:25)Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. (Ibrani 11:26)Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan. (Ibrani 11:27)
Pasti bukan hal yang mudah dari posisi atas turun kebawah. Jika ditaya pasti semua orang tidak mau hidupnya menjadi menderita demi orang lain.
ALLAH telah menjadi contoh terlebih dahulu, yaitu merelakan anakNya turun kebumi untuk menyelamatkan kita orang-orang berdosa.
Begitupun juga dengan Musa, Tuhan menaruh dalam hatinya ketidakdamaian untuk menjadi seorang anak kerajaan, sehingga ia lebih memilih kepada kedamaian yaitu membela kaumnya.
Dikatakan dalam lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Hidup adalah pilihan, sekalipun kita pernah salah pilih, tapi Tuhan tidak pernah salah memilih kita untuk menjadi anakNya. Dan sebagai anak yang mengasihi Bapa kita harus taat pada perintahNya. Jangan pernah kita membiarkan diri kita lepas dari cengkraman Allah, pakailah sisa hidup kita ini untuk berfokus pada tujuan Illahi, ingat kita tidak menderita sendiri jika apa yang kita lakukan demi FirmanNya, tetap setia sampai akhir (jangan berubah karna kondisi/keadaan, tapi tetap teguhkan iman) supaya pada waktunya tiba, kita juga dipermuliakan bersama Dia.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17).
Godbless
Tidak ada komentar:
Posting Komentar